Tak hanya Eropa, kerugian juga ditengarai akan dirasakan Rusia.
Kementerian keuangan Rusia pada Juni lalu menyampaikan harapannya untuk menerima 393 miliar rubel (Rp95,6 triliun) lebih banyak dari pendapatan minyak dan gas daripada perkiraan dalam perencanaan anggarannya.
Untuk Juli ini, mereka berharap menerima 259 miliar rubel lebih banyak dari proyeksi anggaran.
Pemeliharaan yang diperpanjang juga dapat mengakibatkan lebih banyak penghentian produksi gas Rusia, relatif terhadap penurunan 9% tahun-ke-tahun dalam produksi Gazprom yang dilaporkan sepanjang tahun ini, kata Goldman Sachs. (TYO)