Iwan menjelaskan stok batu bara Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLN untuk sistem Jawa-Madura-Bali (Jamali) mencapai 26,6 HOP.
Sementara itu, stok untuk sistem Sumatera-Kalimantan (Sumkal) sebesar 22,6 HOP dan untuk Sulawesi-Maluku-Papua-Nusa Tenggara sebesar 32,6 HOP.
Selain kebutuhan batu bara, PLN juga menjamin tersedianya kebutuhan energi primer lainnya seperti bahan bakar minyak dan gas. Dengan stok Liquefied Natural Gas (LNG) di atas 20 HOP.
Tercatat, nominasi kebutuhan gas untuk pembangkit listrik PLN secara nasional mencapai 1.220 BBTUD (billion british thermal unit per day) dengan rata-rata realisasi sebesar 1.229 BBTUD.
Sementara itu, pemenuhan kebutuhan BBM sebagai bahan bakar pembangkit juga terus diperkuat dimana rata-rata stok BBM di seluruh sistem kini berada di atas 11 HOP.