Sementara itu, Alok Sharma yang merupakan Presiden COP26 mengatakan Just Energy Transition Partnership (JETP) merupakan model pendanaan inovatif yang dengan bangga saya sampaikan berawal dari COP26 dan akan mewujudkan ambisi yang kita suarakan bersama di Glasgow.
Kerja sama ini, kata dia, memberikan wadah kepada negara-negara rekanan untuk dapat bekerjasama dengan pemberi dana keuangan iklim dan investor swasta di bidang transisi energi bersih dan berkeadilan untuk menciptakan lapangan kerja baru, pertumbuhan ekonomi, udara bersih, serta masa depan yang sejahtera dan tangguh.
“Kemitraan yang dipimpin Indonesia ini akan membantu Indonesia mempercepat transisinya dari batu bara sebagai bagian dari komitmen target net zero 2060," kata dia.
Sebagaimana diketahui, peluncuran JETP Indonesia ini melanjutkan momentum KTT COP27 di Sharm El-Sheikh dan berkaca pada perkembangan implementasi JETP Afrika Selatan dan komitmen untuk meluncurkan JETP dengan Vietnam tahun ini.
Hal ini menunjukkan perkembangan kerja sama investasi dan Infrastruktur Global (PGII) negara-negara G7 yang diluncurkan oleh Inggris. JETP menjadi mekanisme implementasi utama dari PGII, yang bertujuan untuk memperkecil kesenjangan investasi infrastruktur di negara-negara berkembang.
Sesaat menjelang COP27, Afrika Selatan mengumumkan Rencana Investasi Transisi Energi Berkeadilan-nya dengan menunjukkan alur implementasi yang jelas. Pada COP27, Perdana Menteri Rishi Sunak bertemu dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa bersama dengan Uni Eropa, Amerika Serikat Jerman, dan Prancis untuk membahas JETP.
Menindaklanjuti perkembangan penting ini, laporan kemajuan 12 bulan pelaksanaan JETP Afrika Selatan dipublikasikan yang berisi informasi perkembangan dan langkah selanjutnya dari kerja sama jangka panjang ini.
Pada COP27, Presiden COP26 Alok Sharma, bertemu dengan Tran Hong Ha, Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vietnam untuk membahas potensi JETP dengan IPG dan Vietnam. Menteri Ha dan Alok Sharma berkomitmen kembali untuk menyelesaikan secara rinci deklarasi politik yang ambisius dan paket dukungan keuangan terhadap transisi energi Vietnam, dengan berniat meluncurkan persetujuan ini sebelum akhir 2022.
Pekerjaan juga terus berlanjut dengan IPG dan Pemerintah India untuk menyelesaikan proses dialog perencanaan JETP dengan India di tahun 2023 bertepatan dengan Kepresidenan India di G20 tahun depan. IPG juga bekerjasama erat dengan Pemerintah Senegal untuk melihat langkah k edepan JETP.
(FRI)