Menurut dia, peningkatan permintaan ini mendorong produsen untuk menambah pembelian bahan baku dan meningkatkan kapasitas produksi, sehingga penyerapan tenaga kerja meningkat ke level tertinggi dalam 14 tahun terakhir.
"Permintaan ini mendorong produsen itu menambah pembelian bahan baku dan meningkatkan kapasitas produksi, sehingga ada peningkatan tenaga kerja naik dalam 14 tahun terakhir sepanjang sejarah survei PMI," tuturnya.
Menurut Etika, pemerintah juga menyadari pentingnya peran konsumsi domestik dalam menjaga pertumbuhan ekonomi, terutama di tengah tantangan global. Konsumsi domestic pun mampu berhasil mengimbangi pelemahan ekspor dan menjaga PMI tetap di zona ekspansi.
Etika menambahkan PMI yang tinggi mencerminkan optimisme pelaku industri terhadap pertumbuhan ekonomi ke depan, yang dapat berdampak positif pada investasi dan penciptaan lapangan kerja.
Dengan demikian, PMI manufaktur Indonesia yang kuat menunjukkan resiliensi ekonomi Indonesia di tengah tantangan global, dengan permintaan domestik sebagai pendorong utama pertumbuhan.
"Satu lagi masalah optimisme ekonomi bahwa ekonomi PMI yang tinggi seringkali mencerminkan pelaku industri tentang pertumbuhan ekonomi ke depan. Nah ini bisa berdampak positif pada investasi dan penciptaan lapangan kerja," ujar dia.
(Febrina Ratna Iskana)