IDXChannel - Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Mei berada pada tingkat 50,3. S&P Global mencatat Angka ini turun 2,4 poin jika dibandingkan PMI di bulan April yang tercatat pada level 52,7.
Economics Associate Director S&P Global Market Intelligence, Jingyi Pan mengatakan, perlambatan PMI manufaktur Indonesia terjadi karena penurunan permintaan baru karena lemahnya kondisi ekonomi domestik dan global yang mempengaruhi permintaan baru.
“Sangat penting untuk memonitor seberapa tangguh penurunan permintaan terkini karena hal ini akan mempengaruhi perkiraan pertumbuhan,” ujar Economics Associate Director S&P Global Market Intelligence, Jingyi Pan dalam keterangan tertulis, Senin (5/6/2023).
Meski demikian, PMI manufaktur Indonesia masih dalam kondisi ekspansif karena masih berada di atas 50 poin.
Adapun penurunan permintaan terjadi baik dari permintaan domestik maupun permintaan asing.