Ini merupakan imbas dari kondisi pasar yang mengalami pelemahan. Bahkan, permintaan asing mengalami penurunan selama 12 bulan berturut-turut.
"Sangat mengkhawatirkan melihat bahwa sentimen bisnis tetap suram, dengan tingkat kepercayaan semakin turun di bawah rata-rata pada bulan Mei, mencerminkan kekhawatiran yang masih ada terhadap perkiraan pada tahun yang akan datang," katanya.
Meski ada penurunan pada permintaan baru, beban kerja perusahaan menjadi berkurang dan pasokan barang tetap dalam jumlah besar.
Hal tersebut diperkirakan bisa membantu perusahaan dalam meningkatkan penjualan pada bulan berikutnya.
“Kondisi permintaan yang lebih lemah menyebabkan berkurangnya tekanan harga bagi produsen Indonesia, yang artinya inflasi harga jual akan lebih lunak di sektor produksi barang, sehingga mencerminkan upaya Bank Indonesia dalam menurunkan tekanan inflasi melalui pengetatan kebijakan moneter,” bebernya.