Berdasarkan perhitungan CORE, kata dia, pemerintah perlu mengubah beberapa kebijakannya agar ekonomi Tanah Air 2025 melejit menyentuh 8 persen, seperti yang dicanangkan Prabowo Subianto. Soal ini Faisal tidak merinci lebih jauh.
Meski begitu, dia mengaitkan pertumbuhan ekonomi 8 persen dengan penguatan sektor industrialisasi yang dinilai harus dipercepat. Dengan kata lain, tanpa pertumbuhan industri target ekonomi 8 persen sulit tercapai.
“Artinya kalau ingin mencapai target yang lebih tinggi, itu harus diubah kebijakan yang sekarang. Harus lepas dari proyeksi 4,8-5 persen. Nah, jadi ini nyambung ke cerita bahwa kita perlu gerakan industrialisasi, yang lebih cepat,” katanya.
Faisal mencatat, industrialisasi di dalam negeri masih mandek lantaran tidak sinkronnya dengan kebijakan pemerintah. Padahal, sektor ini paling banyak menyumbang jumlah tenaga kerja formal hingga value added alias nilai tambah.