Untuk sekarang ini, ia menyebut pengelola lokapasar yang melakukan impor produk, secara sukarela sudah mengatakan kepada pemerintah akan berhenti mengimpor 13 item yang bersinggungan langsung dengan UMKM Tanah Air.
“Termasuk didalamnya fesyen muslim, garmen, alas kaki, tekstil, pernak-pernik yang sebenarnya industri lokal kita bisa bersaing. Jadi ini sukarela, mereka menyatakan 13 item dikeluarkan,” lanjut dia.
Produk impor yang dijajakan itu, kata Mendag, sebenarnya belum tentu semuanya memiliki kualitas yang lebih baik dari produksi dalam negeri.
“Khususnya fesyen muslim seperti hijab. Mereka contek dengan menggunakan artificial intelligence, menggunakan mesin-mesin tercanggih, memakai bahan-bahan yang sebenarnya tidak ramah terhadap kulit kita, datang ke Indonesia dan harganya lebih murah dibandingkan ongkos parkir selama dua jam kalau kita beli di pusat perbelanjaan,” sambungnya. (NDA)