sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Produksi Alkes IVD, Proline Tuntaskan Proses Konstruksi Pabrik Kedua di Jababeka

Economics editor Muhammad Farhan
26/06/2024 20:04 WIB
Proline siap memproduksi alat kesehatan (alkes) berbasis In Vitro Diagnostic (IVD) di pabrik barunya di Jababeka, Cikarang.
Produksi Alkes IVD, Proline Tuntaskan Proses Konstruksi Pabrik Kedua di Jababeka. (Foto: MNC Media)
Produksi Alkes IVD, Proline Tuntaskan Proses Konstruksi Pabrik Kedua di Jababeka. (Foto: MNC Media)

IDXChannel -  PT Prodia Diagnostic Line (Proline) siap memproduksi alat kesehatan (alkes) berbasis In Vitro Diagnostic (IVD). Produksi tersebut akan dilakukan di pabrik kedua perseroan di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat yang baru saja selesai (topping off).

Direktur Proline Cristina Sandjaja mengatakan, sebagai salah satu unit bisnis dari Prodia Group (PT Prodia Utama), Proline saat ini fokus memproduksi IVD. Dia mengatakan, pembangunan pabrik tersebut untuk memenuhi tingginya permintaan atas produk Proline yang sudah masuk dalam e-katalog pemerintah dengan TKDN lebih dari 40 persen.

"Topping off ini adalah sebuah langkah maju dalam tahapan pembangunan pabrik kedua yang nantinya akan menjadi tempat produksi produk Proline dengan kapasitas yang lebih besar dibandingkan dengan pabrik pertama Proline," kata Cristina, Rabu (26/6/2024).

Cristina mengatakan pabrik pertama Proline yang juga berlokasi di Kawasan Industri Jababeka III Cikarang telah beroperasi sejak 15 Oktober 2011. Sejak 2023, lanjut Cristina, Proline menambah lini produknya yaitu reagen hematologi sehingga membutuhkan peningkatan produksi.

"Pabrik baru yang disiapkan Proline ini akan mengakomodasi peningkatan produksi berbagai diagnostic in vitro. Untuk itu, Proline menyiapkan anggaran capex (capital expenditures) sebesar Rp140 miliar untuk pembangunan gedung dan berbagai mesin produksi terkini," tutur Cristina.

Cristina juga mengungkapkan, pembukaan pabrik kedua Proline di atas lahan seluas 10 ribu meter persegi itu diharapkan dapat menjaga mutu industri alat kesehatan Indonesia agar mengakomodasi peningkatan permintaan alat kesehatan IVD di pasar Indonesia maupun regional.

Dia menambahkan, pengembangan berbagai instrumen laboratorium dan bahkan reagen molekular yang dikembangkan Proline, diutamakan dengan produksi dengan teknologi maju sehingga produk Indonesia tidak kalah dengan produk impor.

"Penambahan pabrik kedua ini merupakan wujud nyata Proline dalam mendukung program pemerintah yaitu reformasi sistem ketahanan kesehatan nasional yang menjamin ketersediaan alat kesehatan Indonesia di tengah ancaman kesehatan global," ucap Cristina.

(RFI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement