Panji menambahkan, hasil kolaborasi antar BUMN ini membuat panen tebu meningkat dari sebelumnya 1.009 kwintal atau 109 ton menjadi 1.120 kwintal atau 120 ton per hektar di tahun 2023.
Peningkatan hasil perkebunan tebu ini menjadi kabar baik bagi swasembada gula nasional, yang program sinergi antar BUMN ini terus dilanjutkan.
"Ada peningkatan produktivitas dari semula 1.009 kwintal menjadi 1.120 kwintal ini ada peningkatan 9 persen. Dan tentunya ini harapan kita semua terus meningkat. Ini tahun ketiga berkelanjutan terus, untuk bisa mensupport dan mendukung program swasembada gula konsumsi nasional," kata dia.
Artinya dapat dikatakan ada kenaikan pendapatan dari Rp 96.008.929 per hektar, menjadi Rp 105.044.922 per hektar atau mengalami kenaikan pendapatan hingga 9,4 persen.
Sementara itu Direktur Utama (Dirut) PT RNI atau ID Food Frans Tambunan menjelaskan, beberapa inovasi di bidang pertanian membuat peningkatan produktivitas komoditi tebu terjadi. Dimana beberapa inovasi mulai dari membuat alat mekanik menaikkan tebu ke truk secara, menarik tebu-tebu di daerah yang berkontur tanah sulit.