"Kan dulu kita kan ada Rp 4,2 triliun yang jadi diver payment pembayarannya, selama 15-20 tahun waktu itu, kami ubah. Sehingga pada saat kita menyelesaikan PHO (serah terima sementara pekerjaan) ini, Insya Allah kita menerima pembayaran yang sisanya ini," kata dia.
Di lain sisi, total piutang Adhi Karya mencapai Rp18 triliun. Sebagian dari jumlah tersebut merupakan utang sejumlah BUMN. Adapun BUMN yang dimaksud adalah PT Hutama Karya (Persero), PT KAI (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), dan PT Angkasa Pura II (Persero).
Untuk utang KAI berasal dari pengerjaan proyek LRT Jabodebek. Jumlahnya mencapai Rp 4,2 triliun dan dibayar melalui skema turn key oleh KAI.
"LRT (Jabodebek), LRT dari Rp23,3 triliun pekerjaan kami di prasarana, ini Rp 4,2 triliun ini pembayarannya turnkey pembayarannya KAI," tutup Entus. (RRD)