"Karena ini underground walaupun cuma 10,9 km itu sekitar Rp17 triliun. Padahal 16 km dari Lebak Bulus sampai Bundaran HI dulu Rp16 triliun. Sama ya? jadi 16 kilo dengan 11 kilo hampir sama tapi ini (Fase 4) fully underground. Udah gitu rate kurs juga berubah," ucap Tuhiyat.
Sebagai informasi, MRT Fase 4 membentang dari Fatmawati hingga Kampung Rambutan di Jakarta Timur atau sepanjang Jalan TB Simatupang. Nantinya akan ada 10 stasiun bawah tanah diantaranya Fatmawati, Warung Jati, Antasari, Ampera, Pasar Minggu, Tanjung Barat, Ranco, Raya Bogor, Tanah Merdeka, dan Kampung Rambutan.
Jalur MRT sepanjang 10,9 kilometer itu ditargetkan rampung tahun 2030 mendatang. Sedangkan pengerjaan pararel dengan Fase 3 Cikarang-Balaraja atau East-West.
Dalam pembangunan MRT Fase 4 ini, negeri gingseng Korea Selatan turut ambil peran. Hal itu ditandai dengan penandatangan MoU antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Korea Selatan.
Penandatanganan itu dihadiri oleh Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Menteri Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korsel Won Hee-Ryong, Dubes RI untuk Korsel Gandi Sulistiyanto, serta Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (RRD)