“(Lalu) menguasai ekosistem pendukung ekspor produk halal. Dimulai dari bahan baku, produksi, standar dan prosedur ekspor, hingga ke pemasaran,” ujarnya.
Dia juga meminta agar pihak-pihak terkait dapat membuka dan menangkap peluang ekspor produk halal di era pemulihan ekonomi saat ini. Kemudian juga perlu dilakukan kolaborasi dan integrasi usaha besar dengan koperasi dan UMKM.
“Indonesia tidak dapat menjadi pusat halal dunia jika kita hanya fokus pada, misalnya pengembangan keuangan dan perbankan syariah. Rantai nilai halal itu harus saling terintegrasi dan dikembangkan secara simultan mulai dari infrastruktur regulasi, pengembangan industri halal, keuangan syariah, dana sosial syariah, serta yang tidak kalah penting para pelaku usaha dan bisnis syariah,” pungkasnya. (TIA)