Tapi, sambung Dicky, kalau mengandalkan PPKM Level 1 atau 2 untuk mengantisipasi lonjakan kasus Omicron di Februari dan Maret, itu cukup berisiko. Sebab, vaksinasi dosis lengkap Indonesia belum di atas 80 persen.
Terlebih bicara soal Omicron, yang mana varian ini tetap bisa menginfeksi orang yang sudah divaksin lengkap. Negara yang dianggap cukup aman itu jika vaksinasinya sudah 90%.
Jadi, keputusan untuk pengetatan yang diambil pemerintah adalah tepat. Namun, pelaksanaannya harus konsisten dan merujuk pada indikator epidemiologi.
"Testing yang memadai itu 4 orang per 1.000 populasi per minggu. Ini sudah dilakukan Singapura, tapi Indonesia belum pernah," tegasnya.
Begitu juga soal tracing yang mana Indonesia pelaksanaannya masih di bawah standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menganjurkan 30 orang per 1 kasus.