Kekhawatiran akan memburuknya kondisi geopolitik di Timur Tengah merupakan titik dukungan utama bagi minyak mentah selama sebulan terakhir, terutama ketika Iran mengancam akan melakukan tindakan militer terhadap Israel atas dugaan serangan terhadap kedutaan besar di Suriah.
Prospek gencatan senjata segera antara Israel dan Hamas juga masih cepat berlalu, mengingat kedua pihak telah gagal mencapai kesepakatan meskipun AS dan sekutunya telah berupaya berulang kali untuk menjadi perantara perdamaian.
Harga minyak didukung oleh anggapan bahwa memburuknya kondisi di Timur Tengah akan mengganggu produksi di wilayah kaya minyak tersebut. Serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah telah mengganggu sejumlah pasokan minyak.
Gangguan pasokan yang lebih besar kemungkinan akan semakin memperketat pasar minyak global.