sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

RI Diseret ke WTO Soal Nikel, Bahlil: Yang Menggugat Belum Ikhlas

Economics editor Nia Deviyana
15/12/2022 14:33 WIB
Menurut Bahlil, hilirisasi merupakan kata kunci untuk mendorong Indonesia dari negara berkembang menjadi negara maju.
RI Diseret ke WTO Soal Nikel, Bahlil: Yang Menggugat Belum Ikhlas. Foto: MNC Media.
RI Diseret ke WTO Soal Nikel, Bahlil: Yang Menggugat Belum Ikhlas. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan diseretnya Indonesia ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) karena banyak negara yang belum ikhlas Indonesia menjadi negara maju.

Sebab menurut Bahlil, hilirisasi merupakan kata kunci untuk mendorong Indonesia dari negara berkembang menjadi negara maju, dan mereka tidak setuju dengan program hilirisasi nikel yang dilakukan Indonesia.

"Kita dibawa ke WTO karena memang negara-negara itu belum ikhlas," kata Bahlil saat memberikan Orasi Ilmiah di kampus Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta yang disiarkan melalui channel YouTube Kementerian Investasi, Kamis (15/12/2022).

Meskipun Bahlil tidak memerinci negara mana saja yang ia maksud, tapi ia meyebut bahwa negara yang berkeberatan dengan hilirisasi merupakan anggota dari G20 serta negara G7.

"Negara G20, khususnya G7 tidak setuju negara-negara berkembang lakukan hilirisasi. Kami negosiasi empat bulan bicarakan ini, terakhir di pertemuan tingkat menteri di Bali," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Bahlil menegaskan bahwa kebijakan hilirisasi nikel akan tetap dijalankan meskipun mendapatkan intervensi dari WTO.

"Sekalipun kita ditekan dari sana-sini untuk hilirisasi, tetap kita pertahankan. Siapapun yang melakukan intervensi kita harus jalan terus, termasuk dengan WTO," tegasnya. (NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement