sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

RI Ingin Impor Minyak Murah dari Rusia? Ini Jawaban Kementerian ESDM

Economics editor Rizky Fauzan
13/09/2022 09:41 WIB
ESDM belum berani buka suara soal pertimbangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk impor minyak mentah murah dari Rusia.
RI Ingin Impor Minyak Murah dari Rusia? Ini Jawaban Kementerian ESDM (FOTO:MNC Media)
RI Ingin Impor Minyak Murah dari Rusia? Ini Jawaban Kementerian ESDM (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum berani buka suara soal pertimbangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk impor minyak mentah murah dari Rusia.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan bahwasanya dirinya tidak mengetahui perkembangan terkini ihwal posisi pemerintah untuk pengadaan minyak mentah dari Rusia tersebut.

“Itu saya tidak tahu terus terang saja kalau itu, terus terang kalau Rusia saya nggak ikut,” kata Tutuka di gedung DPR, Jakarta, Senin (12/9/2022).

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati juga enggan memberikan keterangan terkini menyusul sejumlah sinyal dari pemerintah untuk membeli minyak mentah diskon dari Rusia.

Sebagaimana diketahui, Jokowi belakangan terlihat ingin bergabung dengan India dan China untuk membeli minyak Rusia sebagai upaya mengimbangi meningkatnya tekanan dari harga minyak dunia yang masih berlanjut saat ini.

"Semua opsi selalu kami pantau. Jika ada negara (dan) mereka memberikan harga yang lebih baik, tentu saja," kata Jokowi dalam wawancara dengan Financial Times, ketika ditanya apakah Indonesia akan membeli minyak dari Rusia, Senin (12/9/2022).

Sebelumnya, sinyal itu pertama kali dikemukakan oleh Menparekraf Sandiaga Uno lewat akun instagram pribadinya pada Minggu (21/8/2022) lalu. Saat itu, Sandi mengatakan, pemerintah tengah berhitung untuk membuka peluang pembayaran impor minyak Rusia itu lewat Rubel.

Sandiaga mengatakan, sebagian pihak menilai negatif rencana impor minyak mentah tersebut dari Rusia. Alasannya, Indonesia berpotensi untuk menerima sanksi dari blok Barat termasuk Amerika Serikat.

Di sisi lain, Amerika Serikat menguasai teknologi pembayaran lintas negara bahkan benua yang dapat memantau transaksi perdagangan antar negara lewat pembayaran US dolar. Hal itu, kata dia, menjadi kekhawatiran sebagian pihak untuk membeli minyak mentah dari Rusia.

“Setiap pengiriman US dolar harus lewat New York, kenapa kita takut mengambil minyak Rusia karena kita takut SWIFT-nya dimatikan,” ujarnya.

(SAN)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement