"Sehingga, kalau nanti ada perlintasan tambahan untuk kereta api cepat, frekuensinya bisa per 15 menit atau 20 menit, itu tidak akan mengganggu lalunya kendaraan di jalan raya," jelas Kang Emil.
Diketahui, Senin (12/4/2021) pagi, Kang Emil mendampingi Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Depo Kereta Cepat Jakarta- Bandung di Tegalluar, Kabupaten Bandung.
Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi, menyatakan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta PT KCIC terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat, khususnya jika ada hambatan yang sulit diselesaikan.
Terlebih, kata dia, proyek ini harus segera selesai karena masuk dalam proyek strategis nasional (PSN). Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri meminta proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa rampung dan mulai digunakan pada semester II tahun 2022.
"Sejauh ini, pengerjaan proyek sudah hampir 70 persen. Sisanya, diupayakan rampung dalam dua tahun pembangunan," kata Dwiyana. (TYO)