sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rokok Murah Marak, Pendapatan Negara Bisa Terganggu

Economics editor Rina Anggraeni
09/03/2021 10:45 WIB
Keberadaan rokok murah di pasar diperkirakan bakal semakin marak karena lemahnya kebijakan pengawasan harga jual rokok.
Keberadaan rokok murah di pasar diperkirakan bakal semakin marak karena lemahnya kebijakan pengawasan harga jual rokok. (Foto: MNC Media))
Keberadaan rokok murah di pasar diperkirakan bakal semakin marak karena lemahnya kebijakan pengawasan harga jual rokok. (Foto: MNC Media))

Merebaknya peredaran rokok murah di Indonesia juga diamini Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Cukai Kudus Gatot Sugeng Wibowo yang mengakui pandemi COVID-19 membuat daya beli masyarakat melemah, sehingga mereka mengalihkan konsumsinya ke produk yang lebih murah.

“Di Kudus ada satu perusahaan yang turun golongan dari golongan I menjadi golongan II yaitu PT Nojorono Tobacco International. Sementara pabrikan yang bertahan pada golongan 1 adalah PT Djarum. Alasannya omset penjualan turun akibat pelemahan daya beli, selain itu kenaikan tarif cukai sehingga harga rokok dinaikkan semakin mahal,” kata Gatot.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 198/2020 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau, perusahaan rokok di Indonesia dibagi menjadi beberapa golongan berdasarkan jumlah produksi rokoknya dalam satu tahun. Perusahaan di golongan I dengan produksi lebih dari 3 miliar batang setahun dikenakan tarif cukai rokok tertinggi. Adapun golongan II dan III dengan produksi kurang dari 3 miliar batang setahun dikenakan tarif cukai yang lebih rendah.

Kenaikan produksi di golongan 2 dan 3 ini diprediksi tak hanya membuat konsumsi rokok murah naik, namun juga mengurangi pendapatan negara dari cukai rokok. Gatot memprediksi, kontribusi pabrik rokok golongan II dan III rata-rata naik menjadi antara 30%-45%, namun belum dapat menutup kekurangan (shortfall) penerimaan cukai dari penurunan penjualan rokok golongan I.(TIA)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement