Rusia mengatakan, perekonomiannya menyusut 2,1 persen pada 2022 – lebih kecil dari banyak perkiraan. Sementara itu, impor minyak mentah Rusia oleh China dan India justru mencapai rekor tertinggi pada bulan Mei.
Sebagian alasannya karena sanksi itu hanya berlaku bagi negara-negara Barat dan perusahaan-perusahaan yang berdagang dengan Rusia.
“Dengan demikian, jika Anda adalah sebuah bank di India, maka Anda dapat memiliki hubungan finansial yang baik-baik saja dengan bank Rusia,” tambah Keatinge.
Meski begitu, sebagian besar perdagangan dunia masih dilakukan dengan menggunakan dolar AS. Lantas, bagaimana cara Rusia menghindari sanksi yang bertujuan untuk menghimpit perekonomiannya itu?
Keatinge mengatakan, Kremlin semakin meniru cara Iran untuk menghindari sanksi. Teheran juga menjadi sasaran sejumlah sanksi Barat akibat program nuklir dan rudal, serta dukungannya terhadap kelompok-kelompok teroris. Iran menyangkal itu semua.
Kembali, Keatinge mengatakan, “Iran – sebagai ekonomi hidrokarbon yang berusaha mengekspor minyak – telah mempelajari banyak trik selama beberapa tahun terakhir, yang kita lihat mulai dilakukan juga oleh Rusia. Misalnya, dengan kapal-kapal tanker bayangan – ini semacam pemindahan pasokan minyak di antara kapal-kapal tanker pada tengah malam dengan perangkat lokasi yang dimatikan.
Tapi juga menggunakan perusahaan cangkang di tempat-tempat seperti Turki atau Uni Emirat Arab, untuk coba menyembunyikan asal perdagangan.”