Namun, Malik tidak membeberkan rincian transaksi itu, seperti potongan harga atau diskon yang diterima oleh Islamabad, sebagaimana yang diklaim oleh PM Sharif dalam cuitannya di Twitter.
Bagaimanapun, kesepakatan pembayaran minyak dalam mata uang yuan itu menandai perubahan signifikan dalam kebijakan pembayaran ekspor yang selama ini didominasi mata uang dolar AS, karena Pakistan tengah menghadapi krisis uang tunai dan gagal bayar utang luar negeri.
Impor energi merupakan mayoritas pembayaran eksternal negara. Cadangan devisa yang dipegang oleh bank sentral Pakistan telah turun menjadi sekitar USD4 miliar, hampir tidak cukup untuk menutupi impor yang dikendalikan selama sebulan.
(DKH)