IDXChannel - Agar tetap mampu bersaing dalam menghadapi perubahan perilaku konsumen yang terjadi di masa pandemi Covid-19, PT HM Sampoerna Tbk menggelar literasi digital dan pelatihan bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sehingga dapat beradaptasi di tengah era digitalisasi.
Komitmen ini ditegaskan dan dipaparkan oleh Presiden Direktur Sampoerna, Mindaugas Trumpaitis, di ajang konferensi Indonesia Summit 2021 oleh The Economist. Dia melihat UMKM memiliki peran penting dalam menggerakkan perekonomian nasional, sehingga perusahaan melalui program Sampoerna Retail Community (SRC) dan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) membantu mengembangkan keterampilan UMKM Indonesia.
“Kami senantiasa menjalankan komitmen untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing UMKM secara terpadu dan menyeluruh. Khususnya dalam hal digitalisasi, kami antara lain membantu meningkatkan literasi digital serta mengembangkan aplikasi AYO SRC untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing toko kelontong tradisional,” ujarnya di Jakarta, Rabu (31/3/2021).
Menurut data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, daya serap tenaga kerja UMKM adalah sebanyak 117 juta pekerja atau 97% dari daya serap tenaga kerja dunia usaha. Sementara itu kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional (PDB) adalah sebesar 61,1%.
Tak heran jika pelaku UMKM merupakan tulang punggung penggerak perekonomian yang mampu memberikan multiplier effect bagi masyarakat di sekitarnya. Untuk itu, Sampoerna senantiasa berperan aktif meningkatkan keterampilan dan daya saing UMKM, termasuk toko kelontong yang tergabung di dalam Sampoerna Retail Community (SRC).