Inovasi diyakini dapat membuka peluang usaha dan lapangan kerja luas bagi masyarakat. Terlebih, UMKM memainkan peran penting sebagai tulang punggung perekonomian bangsa, dengan 60 persen dikontribusikan oleh sub sektor kuliner, kriya, dan fesyen.
Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2021 yang telah berjalan di 16 kota dengan mengangkat tema ‘Produk Indonesia untuk Ekonomi Kuat’ memang berfokus untuk peningkatan dari produk UMKM. Dari pelaksanaan AKI ini Sandi mengakui bahwa pendampingan dan mentoring yang diberikan melalui program AKI ini terbukti mampu tingkatkan pendapatan peserta UMKM 10 kali lipat.
Dalam workshop yang diberikan oleh Kemenkraf, diharapkan mampu membuat pahlawan-pahlawan ekonomi atau UMKM yang membangkitkan ekonomi, menciptakan lapangan kerja. Sehingga Indonesia bangkit dan kuat. Dia menegaskan, workshop yang dilakukan oleh kemenkraf bertujuan mempersiapkan pelaku usaha menghadapi libur Nataru. Sehingga, para pelaku UMKM dapat tetap berkreasi dalam bingkai protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. "Juga kita siapkan mereka untuk memasuki era baru, pariwisata dan ekonomi kreatif yang berbasis teknologi dan berbasis desain," ujar Sandiaga.
Saat ini, Kemenparekraf tengah berfokus pada sejumlah program dan kegiatan yang membangkitkan semangat dan kemampuan untuk memulihkan sektor parekraf. Sehingga, program yang telah disusun dapat berjalan tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.
Sementara pada kriya, dia menekankan agar desain dan produk dapat fokus terhadap keberlanjutan lingkungan dan pelestarian alam. "Jadi ini tugas kita, bukan hanya kita ingin membangkitkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja, tetapi juga menjaga lingkungan dalam konsep 3P, planet, people dan prosperity, yaitu lingkungan hidup, dampak baik bagi manusia-menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan keberlanjutan usaha," papar Sandiaga.