Terkait hal itu, ia mencontohkan, di kalangan anak muda ada komunitas yang diberi nama ‘Teman Bantu Teman’. Dimana pada komunitas ini, para anggota komunitas membuka open order untuk menjajakan produknya melalui WhatsApp group. Hal ini menunjukkan bahwa ketangguhan anak muda dalam membangun perekonomian bisa dilakukan dengan gotong royong.
“Ini nyatanya berhasil mengurangi laju penurunan tenaga kerja yang di PHK,” tambahnya.
Ia menambahkan ada beberapa program Kemenparekraf yang tengah digodok untuk mewujudkan Indonesia Emas, diantaranya Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Beli Kreatif Lokal. Dengan program ini, Mas Menteri berharap pada 2023 dapat melahirkan 30 juta UMKM.
“Peran generasi muda bukan kaum rebahan, tapi generasi muda adalah agen perubahan,” tutupnya. (TIA)