"Kalau menjual segitu (harga pemerintah) ya tidak dapat, paling menjual Rp15 sampai Rp16 ribu, jadi normal kalau mengambil selsih Rp1.200, karena ada modal lain," sambung Soleh.
Sedangkan untuk minyak goreng kemasan, Soleh mengatakan saat ini menjual dengan harga sekitar Rp15 ribuan. Lagi-lagi menurut Soleh harga yang diberikan dari pemerintah tidak cocok dengan hitung-hitungan para pedagang di pasar.
Disamping itu Soleh mengaku saat ini ketersediaan minyak goreng kemasan pun masih sangat terbatas, bahkan belanjanya pun dibatasi jumlahnya. Artinya kelangkaan minyak goreng hingga saat ini masih terjadi meskipun pemerintah sudah mengeluarkan 2 kebijakan sepanjang tahun 2022.
"Kalau kita ngikutin harga pemerintah ya kita tidak dapat apa-apa, kita mengambil selisih juga tidak tinggi," kata Soleh.
Soleh mengaku saat ini dirinya mengambil minyak goreng kemasan di Harga Rp14.000. Hanya selisih Rp500 dari HET yang ditetapkan oleh kemendag. Hal tersebut yang menurut Soleh masih cukup berat untuk mengikuti harga pemerintah.