Sementara terkait hal kedua, Wamenlu sampaikan pentingnya memperluas customer base wisatawan ke pangsa pasar tradisional seperti negara – negara Asia Selatan dan Tengah, serta Eropa Timur.
“Diversifikasi destinasi wisata tidak hanya penting untuk memperluas basis pelanggan dan pangsa pasar, tetapi juga untuk memastikan pengembangan kawasan," kata Wamenlu.
Hal kedua yang disampaikan terkait dengan konektivitas. Wamenlu menggarisbawahi pentingnya meningkatkan konektivitas pariwisata. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah dengan pembangunan 50 bandara dalam 10 tahun terakhir. Di samping itu, saat ini pemerintah sedang mengembangkan Bali Maritime Tourism Hub yang akan beroperasi pada 2025.
“Hub Pariwisata ini akan menjadi jangkar pengembangan konektivitas pariwisata di Indonesia, baik untuk rute wisata domestik maupun internasional," kata Wamenlu.
Ketiga, terkait customer experience. Wamenlu sampaikan adanya pergeseran tren ke pariwisata berbasis pengalaman (experience tourism) yang membuat wisatawan terhubung secara emosional dengan budaya dan alam. Selain itu, kini wisatawan juga lebih tertarik dengan pariwisata berkelanjutan.