"Kita melihat dari sisi industri, saat ini per tanggal 31 Desember 2021 kondisi market di mana kapasitas nasional sebesar 119,1 juta ton, sementara permintaan atau demand semen 65,2 juta ton. Dengan demikian terjadi kelebihan pasokan sebesar 53,8 metric ton," kata dia.
Donny optimis kelebihan pasok akan teratasi seiring dengan masifnya pembangunan infrastruktur dalam negari, salah satunya pembanunan IKN. Peluang lain adalah backlog pembangunan perumahan sebanyak 12,7 juta unit.
"Dari situ juga maka backlog pembangunan rumah sebesar 12,7 juta unit saat ini yang kita harapkan juga mendorong permintaan terhadap semen nasional. Ini merupakan dari sisi prospek industri semen ke depannya," tutur Donny.
Tak hanya itu, pertumbuhan populasi Indonesia sebanyak 1 persen per tahun dari total penduduk yakni 270 juta orang, diharapkan mampu mendorong permintaan semen yang diproduksi emiten pelat merah ini. (RAMA)