"Debunya sama hitam pekat kayak sebelumnya. Makanya kita juga sudah kumpulkan bukti-buktinya. Banyak sekali ini mas, karena apa dari kemarin angin kencang," lanjutnya.
Cecep yang juga merupakan anggota Forum Masyarakat Rusunawa Marunda (FMRM) ini belum tahu pasti apakah sumber pencemaran udara ini beradal dari debu batu bara atau bukan.
Menurutnya, ada beberapa perusahaan yang selama ini beraktifitas bongkar muat batu bara dan berdekatan dengan pemukiman warga sekitar.
"Saya juga belum tahu, baru menduga dari PT Walijaya bongkar muat di wilayah Marunda juga tapi agak ke dalam dia. Karena dari kemarin ada beberapa kapal tongkang masuk," Ucapnya.
"Kami juga belum tahu dari PT KCN (Karya Citra Nusantara) atau dari PT yang lain. Cuma kami itu dapat info ada tongkang masuk ke area pelabuhan tapi arahnya ke dalam ke PT Walijaya," Sambungnya.