“Melalui digital platform yang akan diluncurkan oleh LPEI dalam waktu dekat, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi UMKM BRI untuk naik kelas menjadi go internasional. Kolaborasi ini juga menjadi salah satu bentuk dukungan BRI dalam mendukung Indonesia emas 20245 melalui UMKM,” kata Silvi dalam keterangan resmi, Kamis (25/7).
Sementara itu, Kepala Divisi SME’s Advisory Services LPEI, Lutpi Ginanjar menambahkan, Indonesia memiliki potensi ekspor yang besar namun belum terutilisasi dengan baik dan Indonesia saat ini belum memiliki cross-border B2B marketplace yang dapat membantu UKM mendapatkan akses pasar dan peluang ekspor.
“Indonesia perlu terobosan baru untuk meningkatkan ekspor. Saat ini, ekspor UKM masih di angka 15,7 persen. Hal ini tergolong rendah melihat angka ekspor UKM negara tetangga seperti Singapura sebesar 41 persen dan China sebesar 60 persen,” ujar Lutpi.
Saat ini, UKM dan pelaku usaha berorientasi ekspor menghadapi beberapa tantangan seperti keterbatasan untuk mengakses pasar internasional, kebutuhan perizinan ekspor yang sepenuhnya belum dipahami oleh UKM, pengetahuan logistik crossborder yang masih terbatas dan keterbatasan akses pembiayaan untuk meningkatkan produksi dan kapasitas.