"Terminal juga bekerjasama dengan pihak Bea Cukai Tanjung Priok dalam pelaksanaan transaksi manual, baik ekspor untuk Nota Pelayanan Ekspor (NPE) maupun impor untuk Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB)," ujar Ali Mulyono, Jumat (16/7/2021).
Pihak pengelola pun memprediksi akan terjadi Yard Occupancy Rate (YOR) yang tinggi pada Sabtu-Minggu (17 - 18 Juli 2021) di semua terminal internasional.
Pt Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC telah melakukan rapat koordinasi bersama otoritas pelabuhan Tanjung Priok, Bea Cukai Tanjung Priok dan seluruh terminal di wilayah kerja Pelabuhan Tanjung Priok untuk mengantisipasi kemacetan yang mungkin timbul apabila aplikasi CEISA kembali normal.
"Diprediksi akan terjadi rush hour, dimana, pengambilan atau pengiriman petikemas dari dan ke terminal secara bersamaan dan berpotensi mengakibatkan kepadatan pada saat yang sama. Selain itu, IPC juga akan memberlakukan kebijakan extend closing time serta pembebasan denda atau keringanan storage progressive," katanya.
Sebelumnya, pelaku usaha pelayaran nasional mengeluhkan terjadinya gangguan sistem Ditjen Bea Cukai di Pelabuhan Tanjung Priok itu. Gangguan itu berdampak pada terhambatnya pelayanan kontainer ekspor impor.