IDXChannel - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan tidak ada kebijakan kenaikan harga gas di hulu. Selain itu, pasokan gas untuk pasar domestik masih cukup aman.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D Suryodipuro, menyebut berdasarkan data SKK Migas, sejumlah wilayah seperti Jawa Timur, kelebihan pasokan gas karena produksi di atas konsumsi gas untuk wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
"Hingga saat ini dapat dipastikan bahwa tidak ada kebijakan Pemerintah untuk menaikkan harga gas di hulu. SKK Migas juga memastikan bahwa produksi gas nasional cukup untuk memenuhi pasokan gas domestik, termasuk pasokan gas pipa di Sumatera maupun dalam bentuk LNG," jelas Hudi dalam keterangan tertulis, Kamis (17/7/2023).
Ia menambahkan produksi gas secara nasional melebihi konsumsi gas domestik yang saat ini menyerap sekitar 67% dari produksi gas yang ada. SKK Migas meyakinkan industri hulu migas mendukung penuh upaya meningkatkan penyerapan gas domestik.
"Dalam waktu dekat akan onstream 6 proyek gas di semester kedua 2023 yang total kapasitasnya mencapai sekitar 394 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) yang berasal dari proyek optimasi pengembangan lapangan (OPL) Baronang Gas, GBFCP Premier Oil, Seng Compressor, Segat Compressor, LTRO 18 Medco Grissik dan MAC HCML," lanjutnya.
Ia pun memperkirakan pasokan gas secara nasional akan bertambah lebih besar lagi dengan proyek gas yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu proyek Tangguh Train 3. "Alokasi gas dari Tangguh Train 3 diprioritaskan untuk domestik, sehingga dapat dipastikan kebutuhan gas domestik dapat terpenuhi secara keseluruhan”, tegas Hudi.