sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Soal Vaksin Covid-19 Berbayar, Ini Penjelasan Menkes Budi Gunadi

Economics editor Kiswondari Pawiro
13/07/2021 14:08 WIB
Dengan vaksin gotong royong, masih bisa ditingkatkan peranannya untuk mempercepat pencapaian target vaksinasi nasional.
Vaksin Covid-19
Vaksin Covid-19

IDXChannel - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi akhirnya buka suara terkait kontroversi vaksin Covid-19 berbayar. Hal ini disampaikannya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IX DPR.

Menkes Budi Gunadi Sadikin (BGS) mengungkap alasan pemerintah membuat kebijakan vaksinasi gotong royong untuk perorangan dengan biaya yang dibebankan kepada si penerima vaksin. Dia menjelaskan, pada 26 Juni lalu, digelar rapat di Kemenko Perekonomian atas inisiatif dari KPC-PEN, karena melihat bahwa program vaksinasi gotong royong yang awalnya diperuntukkan untuk perusahaan itu kecepatannya perlu ditingkatkan, yang mana vaksinasi gotong royong hanya 10 ribu sampai 15 ribu per hari, dari target 1,5 juta.

“Sehingga keluar hasil diskusi bahwa beberapa inisiatif vaksin gotong royong antara lain apakah itu mau dibuka juga ke daerah, ke rumah sakit yang sama dengan vaksin program atau juga buat anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan masuk juga individu,” kata BGS secara daring dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (13/7/2021).

Kemudian, Menkes Budi melanjutkan, hal itu menajdi kesimpulan rapat KPC-PEN, dan hasilnya dibahwa ke rapat kabinet terbatas (Ratas) tanggal 28 Juni. Dan Menko Perekonomian memberikan masukan sebagai Ketua KPC-PEN untuk membuat ketentuan itu dalam Peraturan Menkes (Permenkes) dan aturannya diharmoniasi dan dipublikasi.

Adapun alasannya, menurut Menkes, dengan vaksin gotong royong itu masih bisa ditingkatkan peranannya untuk mempercepat pencapaian target vaksinasi nasional, apalagi jika ada bantuan swasta untuk mengakselerasi program ini.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement