Beberapa poin penting yang disampaikan dalam Pernyataan Bersama tersebut antara lain usulan untuk membahas kerjasama antara otoritas keuangan dan kesehatan untuk memperkuat kapasitas kesehatan daerah. Ini bertujuan untuk menyelesaikan laporan tentang penilaian kesenjangan dan modalitas untuk penggunaan fasilitas keuangan regional - dana respons ASEAN Covid-19, dan dan untuk kesehatan masyarakat darurat lainnya dan penanganan penyakit baru.
“Usulan kerjasama di bidang pembiayaan UMKM dan literasi keuangan digital juga menjadi salah satu prioritas utama untuk mendukung inklusi keuangan UMKM dan akses pembiayaannya,” tambah Sri Mulyani.
Untuk menggali lebih dalam mengenai isu ini, seminar tentang Mendorong Inklusi dan Literasi Keuangan Digital untuk UMKM juga diadakan untuk berbagi wawasan, pengalaman, dan praktik baik, serta menampilkan kebijakan, program, serta produk dan layanan untuk dipromosikan inklusi dan literasi keuangan digital bagi UMKM di kawasan ASEAN.
Tentang ketahanan pangan, Sri Mulyani mengatakan, inisiatif kerjasama yang kuat dengan badan-badan sektoral ASEAN terkait akan fokus pada dukungan pembiayaan untuk mendorong kemakmuran dan stabilitas di kawasan. Hal ini akan berujung pada Deklarasi Pemimpin ASEAN tentang Penguatan Ketahanan Pangan dan Gizi.