"Selain ketahanan pangan, AFMGM juga fokus pada kerja sama keuangan untuk mempromosikan perdagangan dan investasi yang mencakup perjanjian pajak bilateral dan penguatan kerja sama antara bea cukai dan otoritas pajak. Mekanisme keuangan ramah lingkungan khusus juga telah dibentuk di bawah Dana Infrastruktur ASEAN (AIF) untuk kawasan ini sebagai salah satu prioritas utama JMS untuk mendukung pendanaan iklim, menyediakan pendanaan, penataan proyek, pengetahuan dan pembangunan kapasitas untuk negara-negara ASEAN," jelasnya.
AFMGM juga membahas mengenai Taksonomi ASEAN untuk keuangan berkelanjutan versi 2 yang merupakan taksonomi pertama di dunia yang mengakomodasi transisi energi sebagai kegiatan yang tergolong layak untuk dibiayai.
“Kami percaya bahwa hasil kerja kami akan menghasilkan keluaran yang nyata dan bermanfaat bagi kawasan dan negara-negara anggota. Kami sangat berharap dan percaya bahwa ASEAN akan terus “Matter” dan akan memberikan kontribusi positif bagi pemulihan ekonomi global, dengan mempertahankan posisinya sebagai Epicentrum of Growth,” pungkasnya.
(YNA)