sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sri Mulyani Full Senyum, Pendapatan Negara Lampaui Target Tembus Rp2.626 Triliun di 2022

Economics editor Fiki Ariyanti
03/01/2023 14:32 WIB
Menkeu, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, realisasi pendapatan negara dalam APBN Sementara 2022 mencapai Rp2.626,4 triliun atau 115,9 persen dari target.
Sri Mulyani Full Senyum, Pendapatan Negara Lampaui Target Tembus Rp2.626 Triliun di 2022. (Foto: MNC Media).
Sri Mulyani Full Senyum, Pendapatan Negara Lampaui Target Tembus Rp2.626 Triliun di 2022. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, realisasi pendapatan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 sementara mencapai Rp2.626,4 triliun. Capaian ini melampaui target sebesar Rp2.266,2 triliun dalam Perpres 98/2022.

"Waktu kami menyusun APBN targetnya Rp1.846,1 triliun, tapi kami revisi ke atas dengan Perpres 98/2022 sebesar Rp2.266,2 triliun. Realisasinya Rp2.626,4 triliun atau 115,9 persen dari target Perpres," jelasnya dalam Konferensi Pers Realisasi APBN 2022 secara daring, Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Jika dibandingkan realisasi APBN 2021, capaian pendapatan negara di 2022 mengalami kenaikan sangat tinggi, yakni sebesar 30,6 persen. 

Realisasi pendapatan negara tersebut ditopang penerimaan pajak, bea dan cukai, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang juga mencatatkan kinerja gemilang melampaui target. 

Penerimaan perpajakan 2022, diakui Sri Mulyani, mencapai Rp2.034,5 triliun atau 114 persen dari target Perpres 98/2022. Penerimaan pajak tercatat Rp1.716,8 triliun atau 115,6 persen dari target Perpres. 

"Kinerja bea dan cukai juga dalam dua tahun berturut-turut tembus di atasnya. Realisasi penerimaan bea dan cukai 2022 sebesar Rp317,8 triliun atau 106,3 persen dari target Perpres Rp299 triliun," paparnya. 

Sementara setoran PNBP, sambung Sri Mulyani, sebesar Rp588,3 triliun atau realisasinya 122,2 persen dari target Perpres sebesar Rp481,6 triliun. 

"Penerimaan negara dari pajak, bea cukai, dan PNBP sungguh luar biasa dalam dua tahun berturut-turut. Begitu ekonomi pulih, kita mulai pulihkan penerimaan ini, dan pada saat komoditas boom, kita juga melakukan pengumpulan penerimaan. Ini digunakan untuk melindungi rakyat," pungkasnya. (FAY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement