"Kalau masalah properti dan NPL itu juga tidak bisa kalau dilakukan restructuring, tidak akan bisa immediately memberikan pengaruh terhadap growth. Jadi ini masalah fundamental," imbuh dia.
Selanjutnya adalah masalah fragmentasi dan geopolitik. Menurutnya, ini yang mungkin menyebabkan perekonomian yang sangat terglobalisasi, investasi dan perdagangan tadinya bisa berlalu lalang dan menimbulkan mesin pertumbuhan, sekarang menjadi semakin terfragmentasi.
"Ini menimbulkan downside risks. Jadi kita harus menghadapi 2024 dengan kondisi eksternal yang tidak friendly dan masalah fundamental," ucap Sri Mulyani.
(RNA)