IDXChannel - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan tanggapan terkait asumsi nilai tukar rupiah, inflasi, dan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) dalam menghadapi dinamika ekonomi global.
Pernyataan ini disampaikan dalam merespons masukan dari berbagai fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) tahun 2026.
Terkait nilai tukar rupiah, Sri Mulyani menghargai masukan dari fraksi Gerindra dan PKB. Fraksi Gerindra mengusulkan rentang Rp16.200 hingga Rp16.500 per USD sebagai bentuk kehati-hatian terhadap risiko global dan tren suku bunga tinggi di Amerika Serikat.
Sementara itu, Fraksi PKB berpendapat untuk mempersempit rentang pada Rp16.300 hingga Rp16.700 per USD.
"Pemerintah menyampaikan rentang Rp16.500 hingga Rp16.900 memberikan antisipatif dan fleksibilitas di dalam menghadapi gejolak global," kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-21, Selasa (1/7/2025).