Arya menerangkan bahwa APBN memang mampu untuk memberikan subsidi BBM kepada masyarakat. Namun, yang menjadi ancaman selanjutnya adalah masalah pembangunan yang dipertaruhkan.
"Masa kita tidak bisa melakukan pembangunan hanya karena mensubsidi orang kaya, kita harus memberikan subsidi kepada orang yang berhak," lanjut dia.
Lebih lanjut Arya menjelaskan untuk subsidi BBM saja, setidaknya APBN harus mengeluarkan dana paling tidak Rp500 triliun per tahun. Ancaman kondisi geopolitik global yang terjadi saat ini justru harus digunakan pemerintah untuk merombak kembali penggunaan APBN.
"Kondisi dunia, tahun depan bakal makin runyam ini, daripada cabut total, makanya ke depan harus BBM bersubsidi yang tepat sasaran," kata Arya. (NDY)