IDXChannel - PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat stok pupuk subsidi hingga 14 Januari 2024 mencapai 1.315.286 ton. Rinciannya, urea sebesar 831.172 ton dan NPK sebesar 484.115 ton.
Sementara itu, stok pupuk non subsidi berada di angka 592.602 ton, terdiri dari urea 499.129 ton dan NPK sebesar 93.474 ton.
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh mengatakan, keseluruhan stok pupuk hingga pekan kedua Januari tahun ini mencapai 1.907.888 ton atau sekitar 200 persen dari ketentuan stok minimum yang ditetapkan pemerintah.
Dia memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi dan non subsidi sudah ada di gudang lini I sampai gudang lini III atau level kabupaten/kota, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pupuk nasional.
“Ketersediaan stok pupuk bersubsidi dan nonsubsidi yang mencapai 1.907.888 ton ini bisa memenuhi kebutuhan pupuk selama beberapa pekan ke depan,” ujar Tri Wahyudi, Rabu (17/1/2024).
Menurutnya, pasokan pupuk tetap dioptimalkan perusahaan agar menjadi pendorong produktivitas pertanian tahun ini, sekaligus mendukung program percepatan tanam.
Ketersediaan stok pupuk bersubsidi, lanjut dia, akan bertambah, sejalan dengan rencana pemerintah menambah anggaran subsidi pupuk senilai Rp 14 triliun untuk memenuhi kebutuhan pupuk pada musim tanam II 2024.
Selain menyediakan stok, Pupuk Indonesia mendukung kebijakan pemerintah ihwal penebusan pupuk bersubsidi hanya menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Pupuk Indonesia bersama Kementerian Pertanian telah melakukan sosialisasi kepada distributor dan kios resmi terkait dengan sistem penebusan tersebut yang didukung dengan sistem digital i-Pubers.
Adapun mekanisme penebusan pupuk bersubsidi menggunakan i-Pubers sangat mudah. Petani cukup datang dengan membawa KTP. Kios nanti akan melakukan input jumlah transaksi penebusan, dan petani menandatangani bukti transaksi pada i-Pubers.
"Pada saat transaksi, KTP milik petani dan pupuk yang ditebus nanti difoto oleh kios melalui iPubers yang sudah dilengkapi dengan teknologi Geotagging. Teknologi ini bisa memberikan informasi tambahan seperti lokasi geografis, nama tempat transaksi, dan waktu transaksi," tambah Tri.
Penebusan pupuk menggunakan KTP melalui sistem i-Pubers telah diimplementasikan Pupuk Indonesia pada 3.002 kios yang berada di enam provinsi, yaitu Riau, Bangka Belitung (Babel), Kalimantan Selatan (Kalsel), Sumatera Utara (Sumut), Sulawesi Tengah (Sulteng), dan Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pupuk bersubsidi hanya diperuntukan kepada petani yang berhak atau sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian.
Yaitu sudah terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN), menggarap lahan maksimal dua hektar. Lalu, komoditas yang mendapat alokasi subsidi pupuk yaitu padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, kopi, tebu rakyat dan kakao. Petani yang menggarap di luar komoditas tersebut tidak lagi berhak mendapat alokasi pupuk bersubsidi.
(SAN)