Kabupaten Palas, kata Edy, sangat cocok sebagai lahan peternakan. Apalagi dahulu daerah ini juga pernah dijadikan sebagai wilayah ternak oleh pemerintah kolonial Belanda.
"Kalau kita belajar sejarah Riau, dulu daging itu datangnya dari sini (Palas), bahkan Aceh dari sini. Apalagi Tabagsel semua dari sini. Daerah ini (Palas) didesain oleh Belanda memang untuk pertanian dan ternak, " tukasnya.
Edy juga mengharapkan, agar daerah kabupaten/kota dapat mengembangkan wilayahnya masing-masing sesuai dengan potensinya. Jadi, pada kepala daerah harus memahami potensi wilayahnya masing-masing, sehingga dapat dikembangkan menjadi keunggulan daerah.
Kepala Seksi Pengembangan dan Produksi Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pembibitan Ternak Unggas dan Sapi Sihitang, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut Yunas menambahkan, selama ini Sumut kesulitan mendapatkan bibit sapi unggul. Sehingga bibit sapi terpaksa diambil dari luar Sumut.
"Instalasi ini diharapkan dapat memenuhi ketersediaan bibit juga, selama ini kita kesulitan mendapatkan bibit unggul, kita harus dari luar mendapatkannya," kata Yunas.