"Hutama Karya yang semula di APBN 2021 mendapatkan PMN Rp6,2 triliun, ditambah lagi dengan PMN di dalam cadangan PEN Rp9,1 triliun, dan ditambah lagi dari SAL Rp9,9 triliun," katanya
Lalu, lembaga Bank Tanah yang modal awalnya dibutuhkan Rp 2,5 triliun sesuai dengan PP Nomor 64 Tahun 2021, namun pihaknya dengan Menteri ATR/Kepala BPN sepakat untuk memulainya dengan Rp 1 triliun dulu pada tahun 2021 ini.
"Oleh karena itu (Lembaga Bank Tanah) diberikan dalam bentuk melalui cadangan dana PEN. Dan tahun depan akan mendapatkan lagi Rp 1 triliun di dalam APBN 2022," tandasnya. (RAMA)