Dalam RUPTL 2025-2034, otoritas menargetkan tambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 71 GW dengan dukungan jaringan listrik sepanjang 48.000 kilometer sirkuit.
"Kita rencanakan menambah 71 GW dengan jaringan sekitar 48.000 km sirkuit. Jika dibandingkan lurus, panjang ini setara 8.000 km," kata dia.
Bahlil menyebut, meski Indonesia kaya akan sumber daya seperti energi matahari, air, dan angin, tapi tantangan utama adalah jaringan listrik yang belum memadai untuk mendukung lokasi pembangkit energi baru.
"Jaringan yang dulu dipasang tidak dirancang untuk menjemput tempat-tempat di mana energi baru terbarukan akan dibangun. Karena itu, kita dorong pembangunan jaringan ke depan," ujar dia.