IDXChannel - Nissan Motor Co Ltd terpaksa melego bisnisnya di Rusia kepada NAMI, yang merupakan BUMN negara tersebut, dengan harga 1 Euro atau USD0,97 (setara Rp14.550 asumsi kurs Rp15 ribu).
Hal tersebut menyebabkan Nissan harus menerima kerugian perusahaan sekitar USD687 juta.
Melansir Reuters, Rabu (12/10/2022), Kementerian Industri dan Perdagangan Rusia menyatakan Nissan tetap memiliki hak untuk membeli kembali bisnisnya dalam waktu enam tahun.
Penjualan ke NAMI akan mencakup fasilitas produksi dan penelitian Nissan di St Petersburg, serta pusat penjualan dan pemasarannya di Moskow, kata kementerian tersebut.
Kesepakatan itu menjadikan Nissan perusahaan besar terbaru yang meninggalkan Rusia sejak Moskow mengirim puluhan ribu tentaranya ke Ukraina pada Februari lalu, menyebabkan gangguan rantai pasok.
Renault, yang memiliki 43% saham Nissan, memperkirakan keputusan itu akan menghasilkan laba bersih sebesar 331 juta Euro untuk Semester II-2022.
Nissan telah menangguhkan produksi pabriknya di St. Petersburg pada Maret karena gangguan rantai pasok. Sejak itu, perusahaan dan unit lokalnya memantau situasi. Namun, tidak ada tanda-tanda perubahan dari lingkungan eksternal, sehingga mendorong Nissan memutuskan keluar dari negara itu.
Mitra Nissan, Mitsubishi Motors Corp, juga mempertimbangkan keluar dari Rusia, menurut surat kabar Nikkei. Namun, Juru bicara Mitsubishi mengatakan belum ada yang diputuskan.
Keluarnya Nissan dari Rusia telah membuat perubahan besar dalam mitranya bersama Renault. Kedua perusahaan tersebut menyatakan sedang mempertimbangkan masa depan mereka. Nissan dan Renault saat ini sedang berencana untuk berinvestasi pada kendaraan listrik.
Pertimbangan tersebut membuat perubahan besar terhadap aliansi Nissan dan Renault semenjak penangkapan mantan eksekutif Carlos Ghosn pada 2018. Pertimbangan ini juga memungkinkan Renault menjual sebagian sahamnya di Nissan. Informasi tersebut berasal dari dua orang yang mengetahui pertimbangan tersebut, yang mengatakannya kepada Reuters.
Renault dilaporkan juga menjual saham mayoritasnya kepada produsen mobil Rusia, Avtovaz, senilai satu rubel (USD0,02) pada Mei 2022.
Menteri Industri dan Perdagangan Rusia, Denis Manturov, mengatakan keputusan Nissan sangat penting bagi dunia Industri di Rusia. (NIA)
Penulis: Ahmad Dwiantoro