Beberapa pengiriman bahan bakar lainnya dalam proses. Di sisi lain, Pemerintah Sri Lanka terus berjuang mendapatkan USD587 juta untuk membayar bahan bakar. Wijesekera mengatakan Sri Lanka berutang sekitar USD800 juta kepada tujuh pemasok bahan bakar.
Kelangkaan BBM di Sri Lanka itu juga mendorong pihak berwenang memadamkan listrik di seluruh negeri hingga tiga jam sehari mulai Senin. Itu karena tidak mendapat pasokan bahan bakar yang cukup untuk pembangkit listrik.
Pemadaman listrik telah menjadi bencana bagi perekonomian Sri Lanka selama berbulan-bulan, bersamaan dengan kekurangan bahan pokok yang parah, termasuk gas untuk memasak, obat-obatan, hingga makanan impor.
(FRI)