Untuk mendukung hilirisasi bauksit, pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi, di antaranya membangun pabrik pemrosesan dan pemurnian atau smelter. Kementerian ESDM mencatat, terdapat sejumlah smelter bauksit yang telah beroperasi di antaranya dioperasikan oleh PT Indonesia Chemical Alumina, PT Bintan Alumina Indonesia, PT Well Harvest Winning Alumina Refinery Line 1 dan Line 2.
Selain itu, terdapat smelter bauksit yang masih dalam tahap pembangunan di antaranya PT Quality Sukses Sejahtera, PT Dinamika Sejahtera Mandiri, PT Parenggean Makmur Sejahtera, PT Persada Pratama Cemerlang, PT Sumber Bumi Marau, PT Kalbar Bumi Perkasa, PT Laman Mining, dan PT Borneo Alumina Indonesia.
Pemerintah juga mendorong strategi terciptanya percepatan operasi pabrik refinery alumina untuk mengolah bauksit domestik, peningkatan penyerapan domestik produk alumina (SGA) dan pengaturan tata niaga, serta substitusi impor dan pemenuhan kebutuhan bahan baku aluminium.
Selanjutnya, mendukung pemanfaatan sisa hasil pengolahan pabrik refinery (Red Mud) untuk bauksit.
Kementerian ESDM juga tetap mendorong agar pembangunan smelter dapat berjalan sesuai dengan rencana, yaitu melakukan fasilitasi terhadap pembangunan smelter dengan menyusun program Quick Win dengan mekanisme Market Sounding. (ADF)