Pertama adalah pembiayaan awal (jangkaan pendek), atau greenfield investment yang bisa dilakukan melalui kombinasi pinjaman bank, penerbitan obligasi, dan equity. Selain itu ada partisipasi melalui junior debt, peran lembaga keuangan internasional, dan kepastian pembayaran DIT.
Selanjutnya pada jangka menengah masuk dalam fase konstruksi dan mencapai operasi (COD), atau mulai mulai dilakukan pembangunan ruas tol tersebut.
Kemudian adalah tahap Operasi (COD) yang aman ruas tol sudah dapat dioperasikan setelah selesai dilakukan pembanguan. Kedua tahap ini merupakan investasi jangka menengah.
Terakhir pada skala jangka panjang, investasi melingkupi peningkatan efisiensinya, penjualan aset jalan tol, hingga reinvestasi yang bisa dilakukan dengan pembiayaan proyek baru, project bundling, dan pembiayaan portofolio baru.
"Mulai dari pembiayaan awal, fase konstruksi, kemudian operasi, peningkatan efisiensi, penjualan aset terus reinvestasi, dan kembali lagi, ini melingkar semua," pungkasnya. (TYO)