Dijelaskannya, untuk vaksinasi booster bisa dilakukan heterolog dan homolog. Untuk homolog, dosis yang diberikan sama antara dosis 1 dan 2. Jadi kalau dosis satunya Sinovac, maka disuntik dengan Sinovac lagi.
Baca Juga:
Sedangkan heterolog, dosis yang berbeda, jadi misal dosis 1 dan 2 Sinovac, maka yang ketiganya bisa pfizer, AstraZeneka dan bisa juga Moderna atau berlaku sebaliknya. Itu tergantung dengan ketersediaan vaksinnya.
"Sejauh ini antusias warga untuk booster cukup tinggi, paling syaratnya mereka harus cek di aplikasi PeduliLindungi dengan melihat e-tiket. Nanti ketahuan kapan bisa di-booster," pungkasnya.
(NDA)