Pihaknya menargetkan angka tersebut bisa diturunkan secara akumulatif hingga mencapai sebesar 35% atau setara dengan Rp 152 triliun pada tahun 2022.
Adapun sektor-sektor yang menjadi andalan adalah sektor industri kimia, farmasi dan tekstil, sektor industri logam, mesin alat transportasi dan elektronika, industri agro dan industri aneka.
Tak berhenti sampai di situ, Menperin pun menyebut bahwa untuk mengurangi ketergantungan impor yakni dengan membangun Indonesia Manufacturing Center (IMC).
Menurutnya, cara ini akan menjembatani kesenjangan antara sisi permintaan dari industri terhadap permesinan dan sisi suplai permesinan dari hasil riset, pengembangan, dan inovasi baik oleh perguruan tinggi, lembaga riset, atau industri.
"Pada tahun 2022 juga akan dilakukan Pengembangan Center Of Excellence Alat Kesehatan Fasilitasi Pendampingan Komersialisasi Hasil Riset Inovasi dan Fasilitasi Infrastruktur Center Of Excellence Alat Kesehatan," tandasnya.
(IND)