Sebagaimana diketahui, harga Pertamax Green 95 naik dari Rp15.000 per liter menjadi Rp16.000 per liter. Harga Pertamax Dex naik dari Rp16.900 per liter menjadi Rp17.900. Kenaikan harga BBM non-subsidi itu memang menjadi keniscayaan bagi Pertamina.
Dikatakan Fahmy, penetapan harga BBM non-subsidi ditentukan berdasarkan mekanisme pasar. Variabel utama penetapan harga BBM non-subsidi adalah harga minyak dunia, yang saat ini membumbung tinggi hingga mencapai USD95,31 per barrel.
Fahmy menambahkan, kendati harga minyak dunia mendekati USD100 per barrel, pemerintah bersikukuh tidak menaikkan harga BBM subsidi, Pertalite dan Solar. Meroketnya harga BBM non-subsidi itu sesungguhnya tidak secara signifikan memicu kenaikan inflasi, yang menurunkan daya beli masyarakat.
"Alasannya, proporsi konsumen BBM non-subsidi relatif kecil, hanya sekitar 11,5% dari total pengguna BBM, yang umumnya konsumen kelas menengah ke atas. Hanya, kenaikkan harga tersebut memperbesar disparitas harga BBM non-subsidi dengan harga BBM subsidi," pungkasnya.
(YNA)