"Bulan (Maret) sangat signifikan karena saat itu ada volatilitas sektor perbankan. Hal yang paling menarik adalah banyaknya pembelian Treasuries. Investor mengambil risiko pada saat itu karena tekanan perbankan. Ada banyak pembelian oleh China, banyak pembelian oleh Jepang. Pembelian oleh Inggris, atau melalui Inggris, juga menarik, yang menyarankan pembelian oleh dana lindung nilai,” kata Goldberg.
Hingga saat ini, bank-bank regional AS masih menjadi pusat gejolak keuangan di negeri Paman Sam setelah ambruknya Silicon Valley Bank dan Signature Bank pada Maret lalu. Ini juga mendorong simpanan berpindah dari lembaga-lembaga regional ke bank-bank yang lebih stabil dan lebih besar.
First Republic Bank akhirnya juga gagal dan dibeli oleh JP Morgan Chase awal bulan ini.
Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun untuk Maret berada di level 3,996%, turun 50 basis poin menjadi 3,49% pada akhir bulan. Imbal hasil 10 tahun AS sempat mencapai level tertinggi 15 bulan di level 4,338% pada Oktober tahun lalu.
Jepang masih menjadi pemegang US Treasury non-residen terbesar dengan jumlah mencapai USD1,087 triliun, naik dari USD1,082 triliun pada bulan Februari. (Lihat grafik di bawah ini.)